LUBUKPAKAM, Magazine Daily QQ – Warga Kecamatan Lubukpakam yang menjadi pelanggan PDAM Tirtadeli Deliserdang merasa sangat kecewa. Pasalnya, sudah tiga hari air tak keluar dari keran di rumah mereka masing-masing tanpa pemberitahuan dari perusahaan plat merah tersebut. Rustandi, salah seorang pelanggan mengaku harus ke rumah keluarganya untuk keperluan air. “Sudah 3 hari ini mati total. Apalagi pas sahur maupun buka puasa, sangat terganggu sekali tidak ada air. Saya pun belum mendengar ada pengumumannya lewat radio,” kesal Wahyu, warga Gang Purwo, Desa Bakaran Batu, Lubukpakam, Senin (11/6/2018) kepada metro24jam.com.
Keluhan senada juga disampaikan Ali, pelanggan PDAM Tirtadeli lainnya. Akibat air tak mengalir ke kediamannya, dia pun terpaksa mengambil air ke rumah familinya yang berjarak cukup jauh. “Susah kali bang air mati. Semua keperluan jadi terlambat. Apalagi ini bulan puasa, kami perlu kali air. Saya mohon segeralah air jalan lagi. Jangan pas mau bayar rekening aja cepat kali orang Tirtadeli ngutipnya, tapi tak ada potongan kalau air itu tidak jalan,” kesal Ali. Demikian juga salah satu pelanggan di Gang Antara Lubukpakam. Ardi Iya mengaku terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan mandi dan mencuci. “Udah rugi banyak saya bang, beli air isi ulang Rp3000 setiap hari,” kesal Ardi. Ratusan pelanggan Tirtadeli lainya mengeluhkan layanan perusahaan melalui media sosial terkait tak mengalirnya air ke rumah mereka, di antaranya Dedek Gunawan, warga BSP Jalan Galang. Ia menulis di dinding akun Facebooknya, “Gawat kali bah, tak idup idup air ini!” Wahyu El Fuego “kam***t, dari tadi malam gak jalan2 air Pam,” tulisnya Menurut mereka, semenjak Tirtanadi cabang Lubukpakam beralih ke Tirtadeli Deliserdang, kondisi aliran air ke rumah warga semakin memprihatinkan. “Kami berharap Bupati Deliserdang mengevaluasi kinerja direkturnya, karena dinilai buruk dan gak becus menjalankan BUMD milik Pemkab Deliserdang,” sebut mereka Menanggapi keluhan para pelanggan tersebut, Direktur PDAM Tirtadeli Deliserdang, Ir Batara Imbrahdjaya Nasution, saat dikonfirmasi via selular menjelaskan, bahwa sejak tanggal 9 Juni 2018, pasokan air bersih terganggu ke wilayah Lubukpakam dan Perbaungan sekitarnya akibat surutnya permukaan air Sei Ular sampai di bawah level minimum. Hal itu menurut dia, akibat musim kemarau, sehingga mengakibatkan pompa intake air baku tidak bisa produksi. “Kami sudah berkoordinasi dengan satuan kerja operasional/pemeliharaan bendungan Lau Tagor Sei Ular agar pintu air ke Sei Ular dibuka dengan tetap menjaga keseimbangan antara keperluan air bersih dan irigasi,” kata Batara. Saat disinggung, soal pemberitahuan pada pelanggan, Batara mengatakan sudah mengumumkannya melalui radio Pemkab Deliserdang. Meski begitu, namun dari hasil pengamtan di Radio Pemkab Deliserdang, pengumuman tersebut baru mengudara hari ini, (Senin, 11/6) mensosialisasikannya melalui radio . “Iya kemarin si Arif (staf PDAM) gak ada, jadinya ini hari baru di sosialisasikan di radio” kata salah seorang staff di radio pemkab deliserdang.